Minggu, 28 Oktober 2012

CARA MUDAH MENGUKUR PH TANAH DENGAN KERTAS LAKMUS


Tips sederhana dan mudah cara mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH indikator. Ini adalah cara yang biasa digunakan  yang cenderung sederhana.
Pengukuran pH tanah bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan kertas lakmus, pH indikator dan pH meter. Pengukuran yang paling akurat adalah menggunakan pH meter, namun sayang alat tersebut sangatlah mahal sehingga kurang terjangkau bagi kita para petani kecil. Oleh karena itu kita hanya akan membahas cara menggunakan kertas lakmus atau pH indikator yang harganya sangat terjangkau oleh kantong kita.
Langsung praktek aja ya,
Alat dan Bahan:

     1. Kertas lakmus atau pH indikator
     2. Air aqua
     3. Gelas aqua
     4. Sendok teh
     5. Sampel tanah (cara mengambil sample tanah: ambil tanah kering dari empat ujung dan 
          tengah  - tengah lahan kita, campurkan secara merata, jemur beberapa jam  supaya 
          kering   Ini  bertujuan agar tanah yang akan diukur pHnya merupakan bagian yang rata
          dari lahan kita)

Cara pengukuran:
     1. Ambil sedikit sample tanah dan air aqua dengan perbandingan 1 : 1,
     2. Masukkan dalam gelas aqua
     3. Aduk-aduk hingga benar-benar homogen (merata)
     4. Biarkan beberapa menit hingga campuran air dan tanah tadi memisah (  tanahnya 
         mengendap )
     5. Setelah airnya terlihat agak jernih masukkan ujung kertas lakmus atau pH Indikator 
          kedalam campuran tadi (sekitas 1 menit) tetapi jangan sampai mengenai tanahnya.
     6. Tunggu beberapa saat sampai kertas lakmus atau pH indikator berubah warnanya.
     7. Setelah warnanya stabil, cocokkan warna yang diperoleh  oleh kertas lakmus atau 
          pH indikato tadi dengan bagan warna petunjuknya
     8. Kita akan segera tahu pH tanah kita berapa
       
Sangat mudah bukan?
Seperti kita ketahui bersama pH tanah sangatlah penting dalam ilmu pertanian karena pH tanah akan menentukan kesuburan suatu tanaman. Kenapa demikian ? Karena pH tanah sangat menentukan bisa atau tidak suatu unsur hara dalam tanah diserap oleh akar tanaman.
pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 
0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara akan semakin sulit diserap tanaman, demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap makanannya yang berada dalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur hara atau pupuk yang kita berikan jika pH dalam tanah sedang-sedang saja (cenderung netral).
Jika pH larutan tanah meningkat hingga di atas 5,5; Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman. Di sisi lain Pospor akan tersedia bagi tanaman pada Ph antara 6,0 hingga 7,0.
Beberapa bakteri membantu tanaman mendapatkan N dengan mengubah N di atmosfer menjadi bentuk N yang dapat digunakan oleh tanaman. Bakteri ini hidup di dalam nodule akar tanaman legume (seperti alfalfa dan kedelai) dan berfungsi secara baik bilamana tanaman dimana bakteri tersebut hidup tumbuh pada tanah dengan kisaran pH yang sesuai.
Sebagai contoh kedelai tumbuh dengan baik pada tanah dengan kisaran pH 6,0 hingga 7,0. Kacang tanah tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,3 hingga 6,6. Banyak tanaman termasuk sayuran, bunga dan semak-semak serta buah-buahan tergantung dengan pH dan ketersediaan tanah yang mengandung nutrisi yang cukup.
Jika larutan tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut.
Demikian sekelumit tips  tentang bagaimana cara mengukur pH tanah menggunakan kertas lakmus atau pH meter, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua. Dan harapan saya tentunya akan bisa lebih meningkatkan hasil pertanian dari para petani kita.

Sabtu, 27 Oktober 2012

BOKASHI EXSPRES

Bahan yang digunakan membuat Bokashi Ekspres (24 jam) :

a. Jerami kering, daun kering, serbuk gergajian dan bahan lainnya sebanyak 10 kg.
b. Pupuk kandng sebanyak 5 kg dan dedak sebanyak 1 kg.
c. Molasesgula pasir sebanyak dua sendok makan (10 ml).
d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.

Cara pembuatan : Cara pembuatan bokashi ekspres sama dengan cara pembuatan bokashi pupuk kandang-tanah, hanya bahan-bahan yang akan difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata. Proses fermentasi hanya berlangsung selama 24 jam dan sesudahnya bahan dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik.

Penggunaan : Bokashi ekspres sangat baik untuk dijadikan mulsa pada pertanaman sayuran dan buah-buahan.

Cara pengaplikasian bokashi adalah sebagai berikut :

1. Untuk lahan tegalan dan sawah

Penggunaan bokashi untuk setiap meter perseginya adalah sekitar 3-4 genggam bokashi, kecuali pada tanah yang kurang subur dapat dilebihkan. Bokashi disebar merata di atas permukaan tanah. Pemberian dapat juga dilakukan dengan cara mencampur bokashi dan tanah. Hal ini dapat dilakukan pada waktu pengolahan tanah. Sedangkan pada tanah sawah pemberian bokashi dilakukan saat pembajakan dan setelah tanaman berumur 14 hari dan 30 hari.

2. Untuk tanaman buah-buahan

Bokashi disebar secara merata di permukaan tanah atau di sekitar daerah perakaran. Selanjutnya larutan EM4 disiramkan dengan dosis 2 ml per liter air setiap dua minggu sekali.


3. Untuk Pembibitan 

lahan yang akan dijadikan sebagai tempat pembibitan disiram dengan larutan EM4 dengan Dosis 2 ml per liter air . selanjutnya lahan dibiarkan selama satu minggu sebelum lahan siap digunakan 

PESTISIDA BERBAHAN JENGKOL

Jengkol dikenal masyarakat luas mempunyai aroma yang khas yang aduhai tak terlupakan. Dibalik aromanya yang khas ternyata Jengkol bisa dipakai sebagai bahan dasar pestisida organik yang ramah lingkungan. Sangatlah rasional bila jengkol menjadi pestisida yang fungsinya mengusir hama yang ada dan menolak hama yang mau datang karena aromanya. Jadi bukan hanya kita saja yang ga kerasan sama bau jengkol, hama pun akan menjauh jika bau aroma jengkol.

Pestisida jengkol bisa dikatakan baru keberadaannya dimana jengkol sebagai bahan dasar pembuatan insektisida organik yang bersifat alami dan ramah lingkungan. Insektisida ini mudah dibuat dan bahan-bahannyapun juga mudah untuk didapatkan,

Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk membuat insektisida dari jengkol ?

insektisida ini terbuat dari bahan-bahan alami yaitu; jengkol, cabai merah, dan urine binatang ternak ( Sapi, Kambing ataupun Kelinci )

Cara membuat insektisida ini tidaklah terlalu sulit dan juga tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal jika dibandingkan dengan biaya pembelian insektisida anorganik. Memang dadi segi praktis dan instannya insektisida ini kalah dengan insektisida buatan pabrik. Padahal kalo kita tahu buatan pabrik wau kadar kimianya sangat tinggi diman itu jelas tidak ramah dengan lingkungan.

Apa saja kandungan Insektisida buatan pabrik ?

Kandungannya antara lain :

1. hidrokarbon berkhlor
2. atom oxygen ikatan c-cl
3. benzene hexachlorida
4. senyawa siklodin
5. monokotrofos dan lain-sebagainya

Penggunaan Insektisida buatan pabrik jelas lebih tinggi resikonya dibanding dengan buatan sendiri yang organik. dimana insektisida anorganik sangat membahayakan kesehatan manusia dan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Apa kandungan dan manfaat dari jengkol ?

Jengkol mengandung asam jengkolat (jencolid acid). Asam jengkolat memiliki struktur molekul yang menyerupai asam amino sistem unsur sulfur dan molekul tersebut terdapat dalam bentuk bebas dan sukar larut dalam air, sehingga dalam jumlah tertentu asam jengkolat dapat membentuk Kristal. Asam amino kaya akan unsur nitrogen dan unsur sulfur yang akan diubah menjadi gas amoniak (NH?) dan hydrogen silfida (H2S), sehingga cukup efektif dalam memberantas hama dan penyakit parasitic. Insektisida jengkol mengandung unsur hara yang cukup tinggi karena mengandung nitrogen dan mengandung urea yang berasal dari urine binatang ternak yaitu sapi, kambing, kerbau, kuda, kelinci dan lain-lain.

Dari hasil penelitian, dalam urine kambing terdapat nitrogen 36% dan urea 47%, artinya 2,5 liter urine kambing setara dengan 2kg pupuk urea. Urine binatang ternak juga banyak mengandung senyawa antara lain adalah air, natrium, klorin, kalium, fosfat, sulfat, ammonia, dan kretinin. Untuk natrium hingga ammonia merupakan senyawa garam ionic, baik dalam bentuk Kristal padatan yang mengendap maupun yang larut dalam air. Cabai yang digunakan sebagai campuran pestisida organic adalah cabai rawit besar dan cabai merah besar yang sudah dikeringkan karena mengandung senyawa yang lebih tinggi. Dalam cabai mengandung kalori, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan air yang dapat membantu kesuburan tanaman dan menambah unsure hara lahan pertanian. Di dalam biji cabai juga mengandung solamine, solamidine, solamargine, steroid, antibiotic, dan capsaicin. Rasa pedas pada cabai disebabkan oleh zat yang bernama capsaicin (capsaicin oil), capsaicin tertinggi terdapat pada bagian urat putih tempat melekatnya biji karena disitulah tempat diproduksinya capsaicin.

Insektisida jengkol ini memiliki fungsi ganda yaitu selain sebagai pestisida pembasmi hama, juga dapat berfungsi sebagai pupuk yang dapat membantu kesuburan tanaman. Insektisida ini baunya sangat tajam sekali karena berasal dari urine dan jengkol yang terkenal bau, sehingga mampu membuat hama menjadi kabur dan mati. Dengan menggunakan insektisida jengkol ini maka tidak perlu lagi membeli insektisida anorganik buatan pabrik agar pendapatan para petani dapat meningkat karena modal bisa ditekan.

Pertanian tanaman pangan dan holtikultura dengan sistem organik tidak saja dapat menekan modal, tetapi produksi dan produktivitasnya juga meningkat. Bahkan nilai jualnyapun lebih tinggi daripada menggunakan bahan kimia. Pada sayuran jenis wortel misalnya, kandungan nutrisi 1 kg wortel organic sama dengan kandungan nutrisi 3 kg wortel yang bukan organic dan tentu lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan. Bila petani menggunakan pupuk anorganik dan insektisida kimiawi terus-menerus, mikroorganisme sebagai pengolah tanah akan habis dan di saat musim kemarau tanah menjadi keras serta pecah-pecah. Berbeda jika menggunakan pupuk dan insektisida organic, miokroorganisme terus tersedia dalam tanah sehingga tanah pertanian tetap gembur.

Cara pembuatan pestisida jencolid ini adalah:

1. Menyiapkan alat dan bahan 
Alat-alat yang dipergunakan adalah : ember berdiameter 50cm, 2 ember berdiameter 25cm, gayung, kain penyaring, tanki penyemprot. 

Bahan-bahan yang dipergunakan adalah : 1kg jengkol, 1kg cabai merah, 5 liter urine hewan ternak, dan air 10 liter. 

2. Cara pembuatan

Jengkol dan cabai merah ditumbuk halus, kemudian dimasukkan dalam ember yang berisi 10 liter air. Tutup rapat hingga 14 hari - Urine hewan ternak dimasukkan dalam ember dan diendapkan selama 14 hari. Urine tersebut dipisah dari larutan jengkol dan cabai merah. 
Setelah 14 hari kedua larutan tersebut disaring menggunakan kain, kemudian dicampur menjadi satu dan pesrtisida jencolid ini sudah siap untuk digunakan. Cara pemakainnya menggunakan tanki disemprotkan pada tanaman yanag terserang hama dan penyakit.

BOKASI JERAMI DAN BOKHASI PUPUK KANDANG


Pengertian Bokhasi
Apa itu Bokashi ?

Bokashi adalah pupuk kompos yang dibuat dengan proses peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4) atau disebut dengan hasil proses fermentasi pupuknya dinamakan pupuk em 4. Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik dapat dihasilkan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional.

EM4 (Effective Microorganisms 4) itu mengandung ragi, bakteri fotosintetik, jamur pengurai selulosa Azotobacter sp.dan Lactobacillus sp. Bahan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, sekam (kulit padi), rumput, sisa tanaman kacang kacangan, serbuk gergajian ataupun pupuk kandang. Tetapi perlu diketahui bahan yang paling baik digunakan sebagai bahan pokok pembuatan bokashi adalah dedak ( bekatul )karena kandungan zat gizinya sangat baik untuk mikro-organisme.

Langkah langkah Pembuatan Bokashi 

Bahan pembuatan bokashi yaitu (jerami, sekam (kulit padi), rumput, sisa tanaman kacang kacangan, serbuk gergajian ataupun pupuk kandang) dapat digunakan ketika sudah kering ataupun masih basah (segar). Ada beberapa jenis bokashi antara lain :

Bokashi Jerami

Bahan yang digunakan bokashi jerami :

a. Jerami sebanyak 10 kg yg telah dirajang sehingga jerami berukuran panjang sekitar 5-10 cm.
    Jerami  bisa juga diganti dengan rumput-rumputan, tanaman kacang-kacangan.
b. Dedak sebanyak 1/2 kg
c. Sekam (kulit padi) sebanyak 10 kg.
d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml).
e. Molases atau gula pasir sebanyak dua sendok makan (10 ml)
f. Air secukupnya.


Cara pembuatan bokashi jerami :

1. Kita buat larutan dari EM4, molasses/ gula dan air dengan perbandingan
1 ml : 1 ml : 1 liter air.

2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur sampai merata di lantai yang kering.

3. Selanjutnya bahan tersebut disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).

4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan pupuk dipertahankan antara 40-50 o C. Jika suhu bahan melebihi 50 o C, maka karung penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik kemudian selanjutnya gundukan ditutup kembali.

5. Setelah empat hari penutup dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya behasil adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan bau atau aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi tersebut gagal.

Bokashi yang sudah jadi sebaiknya langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan terlebih dahulu dengan cara mengangin anginkan di atas lantai hingga kering. Setelah kering bokashi dapat dikemas di dalam kantung plastik.

Cara Penggunaan bokashi jerami : 

Bokashi jerami sangat baik digunakan untuk melanjutkan proses pelapukan mulsa dan bahan organik lainnya di lahan pertanian. Bokashi jerami juga sesuai untuk diaplikasikan di lahan sawah.

Bokashi Pupuk Kandang

Bahan yang digunakan : 

a. Pupuk kandang sebanyak 15 kg.
b. Sekam sebanyak 10 kg dan dedak sebanyak 0,5 kg.
c. Molases atau gula sebanyak dua sendok makan (10 ml).
d. EM4 sebanyak dua sendok makan (10 ml) dan air secukupnya.


Cara pembuatan Bokashi Pupuk Kandang: 

Cara pembuatan bokashi pupuk kandang mirip dengan pembuatan bokashi jerami, hanya jerami digantikan dengan pupuk kandang.

Penggunaan Bokashi Pupuk Kandang:

Penggunaan bokashi pupuk kandang sama dengan penggunaan bokashi jerami. Selain itu bokashi pupuk kandang baik untuk digunakan di dalam pembibitan tanaman. Dalam hal tersebut bokashi pupuk kandang diaplikasikan dengan tanah pada perbandingan 1:1.


CARA BUAT ARANG SEKAM


Ada beberapa cara untuk membuat arang sekam diantaranya yaitu :

1. Pembuatan arang sekam dengan cara dibakar dalam tong 

Masukkan sekam ke dalam tong sampai dengan tinggi sekitar 20 cm. Tuang oli secukupnya ke dalam tong dan bakar. Jika asap dari pembakaran berkurang maka sekam ditambah sedikit demi sedikit hingga tong penuh. Kemudian tong ditutup karung goni basah dan di atasnya diberi tutup hingga rapat. Biarkan sekam menjadi dingin. Setelah itu pisahkan arang sekam dengan abunya melalui proses penyaringan. Jumlah arang sekam yang diperoleh juga sekitar 40-50 kg dari 100 kg sekam segar.

2. Pembuatan arang sekam dengan cara disangrai 

Pada prinsipnya pembuatan arang sekam dengan cara ini adalah dengan cara disangrai. Peralatan yang diperlukan adalah tungku dan seng. Caranya, sekam padi diletakkan di atas seng yang telah ditempatkan di atas tungku. Selanjutnya sekam disangrai sambil diaduk. Dengan cara ini akan diperoleh arang sekam sebanyak 40-50 kg dari 100 kg sekam segar